SUMEDANG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Bagi Siti Aisyah (27), ampas tahu Sumedang atau dikenal dage bisa dijadikan aneka makanan lezat. Dari ampas tahu itu bisa dibuat bolu, kue kering, puding, surabi sampai naget.
Sebelumnya, pengusaha rumahan yang membuat aneka makanan ini hanya membuat makanan berbahan ampas tahu berupa pepes dage, tumis oseng dan puding. "Setelah ikut pelatihan dan seminar diajak komunitas UMKM Hanjuang di FTIP Unpad, kami semakin semangat terus mengembangkan makanan dengan bahan dasar ampas tahu," kata Siti di rumahnya di Bojong Inong, Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara, Minggu (25/12/2016).
Menurutnya, ia sudah berhasil membuat cake dan bolu. "Sudah berhasil dibuat cake dan bolu serta sudah dipamerkan dan mendapat respon bagus. Rencananya akan dijadikan produksi massal dan menjadi makanan khas Sumedang," kata Siti.
Bolu dari ampas tahu
Ia menyebutkan, cake dan bolu itu berbahan dasar tepung dari ampas tahu atau dage. "Cuma masalahnya saat ini masih sedikit yang mengolah ampas tahu dijadikan tepung. Kami saat ini menunggu tepung dalam jumlah cukup besar untuk kelangsungan produksi," katanya.
Menurutnya, bolu dan cake kukus itu berbahan ampas tahu yang dijadikan tepung ditambah terigu, minyak dan telor. "Hal yang paling sulit adalah menghilanagkan rasa ampas tahunya. Saya mengunakan campuran buah atau pasta berbagai rasa buah-buahan dan itu berhasil," katanya.
Disebutkan, produk bolu dan cake kukus akan dijadikan usaha bersama dan menjadi produk produk unggulan Sumedang. "Sumedang sudah terkenal dengan tahu Sumedang dan ampas tahunya juga bisa dikreasikan untuk berbagai penganan," katanya.
Siti menyebutkan untuk produk massal nanti akan dibantu Unpad mulai dari kemasan sampai memperhatikan kandungan gijinya. "Saat ini saya sedang membuat dulu resep makanan dari bahan dasar ampas tahu," katanya.
Yayan Kaelani dari Hanjuang Sumedang yang mengumpulkan dan mengajak UMKM ikut pelatihan dan seminar menyebutkan banyak peluang usaha dari UMKM. "Kami hanya mengarahkan dan mengajak mereka ikut pelatikan serta seminar. Saat ini sedang melakukan usaha mencipakan makanan dari ampas tahu Sumedang," katanya, Minggu (25/12/2016).
Menurutnya, Departemen Teknologi Industri Pangan dan Fakultas Teknologi Indiustri Pertanian (FTIP) Unpad sudah melakukan uji proksimat tepung ampas tahu. "Hasil pengujian, kadar air 6,20 persen, kadar abu 3,70 persen, kadar lemak 17,62 persen, kadar protein 29,15 persen, kadar karbohidrat 43,33 persen," katanya.
Disebutkan, pihaknya akan membantu kemasan sampai pemasaran produk unggulan Sumedang. "Nanti bukan hanya tahu Sumedang saja tapi varian makanan dari ampas tahu Sumedang juga akan menjadi produk ungulan," katanya.
Yayan menyebutkan dari ampas tahu ternyata bisa dijadikan puluhan makanan. "Saat ini kami mau membuat alat dengan teknologi tepat guna membuat mesin pengolah ampas tahu menjadi tepung soalnya kalau dioven butuh waktu lama," katanya. (std)
http://ift.tt/2hona32