Ini Kisah Sukses Penjual Sate di Swiss

Adalah Rio Vamory yang berhasil mengukir kesuksesan berjualan sate di Swiss. Kedainya selalu ramai dikunjungi pembeli.

Tak cuma dari kalangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Swiss, tapi orang-orang yang menjadi pelanggannya juga berasal dari penduduk lokal. Baik tua maupun muda selalu memadati kedai satainya yang di beri label "Mister Satai".

//
Yang menarik, lulusan S2 ini dulunya berprofesi sebagai bankir di sebuah bank ternama di negeri tersebut. Tapi, lantaran kecintaanya terhadap sate, dia memutuskan "banting stir" menjadi penjual sate.


"Di pekerjaan sebelumnya (bankir), aku (merasa) isi dompet iya, tapi isi jiwa nggak ada," ujarnya dalam sebuah vidio yang diunggah di vidio.com.

Keputusannya untuk jadi penjual sate bukan tanpa rencana. Bidang usaha itu sudah dia pikirkan sejak masih duduk di bangku kuliah.

Tepatnya ketika mengambil S2, pria asal Padang Panjang Sumatera Barat ini bahkan memilih tesis tentang food truck. Nah, dari situlah mimpinya untuk menjadi penjual sate di negeri orang bersemi.


Setelah melakukan berbagai eksperimen, pria berusia 34 tahun ini berhasil membuat sate yang enak. Tak hanya enak menurut lidahnya sendiri, tapi juga enak menurut lidah warga lokal dan WNI yang tinggal di Swiss.

//
Sama seperti di Indonesia, sate ayam ala Rio Vamory juga disajikan dengan bumbu atau saus kacang, kecap manis, potongan cabai, dan lontong. Semuanya, ia buat sendiri.


Selamat ya Rio Vamory dengan bisnis barunya. Semoga sukses selalu. (County Food/Yudha Putra Kusuma)

Subscribe to receive free email updates: