Kelebihan berat badan bisa menjadi masalah setiap orang, bila sulit menahan nafsu makan. Celakanya, kebemukan sering dikait-kaitkan dengan penyakit jantung. Sejumlah ahli meyakini bahwa obesitas dan kebiasan mengonsumsi makanan tinggi lemah sangat berisiko meningkatkan potensi terkena penyakit jantung.
Keyakinan itu semakin kuat ketika sebuah studi meyebutkan bahwa obesitas bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol naik. Nah, dua hal tersebut juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.
//
Banyak ahli percaya bahwa obesitas memicu respon kekebalan tubuh yang menaikkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan dengan mengabil sampel darah dari 1.172 orang berbadan kurus dan obesitas. Hasilnya, ditemukan sel darah putih dan sel T yang cukup banyak pada orang gemuk (obesitas) daripada orang berbadan kurus.
Sementara itu, ketika sejumlah peneliti mengukur distribusi lemak di dalam tubuh, ditemikan kesimpulan bahwa orang yang lemaknya menumpuk di bagian tengah badan punya sel darah putih lebih tinggi, dibanding orang yang memiliki lemak di paha dan bagian bawah tubuh.
//
Memperburuk penyakit jantung
Pada dasarnya sel darah putih punya peran sangat penting di dalam tubuh. Yaitu, sebagai respon kekebalan tubuh guna melindungi tubuh dari infeksi. Celakanya, bila kelebihan, sel darah putih juga dapat memicu radang yang memperburuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
Peneliti dari QMUL`s William Harvey Research Institute, Profesor Feferica Marelli-Berg menyakini bahwa ditemukan hubungan yang erat antara makanan yang dikonsumsi, berat badan, dan peradangan berbahaya yang berisiko menyebabkan serangan jantung.
Keyakinan itu semakin kuat ketika sebuah studi meyebutkan bahwa obesitas bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol naik. Nah, dua hal tersebut juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.
//
Banyak ahli percaya bahwa obesitas memicu respon kekebalan tubuh yang menaikkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan dengan mengabil sampel darah dari 1.172 orang berbadan kurus dan obesitas. Hasilnya, ditemukan sel darah putih dan sel T yang cukup banyak pada orang gemuk (obesitas) daripada orang berbadan kurus.
Rekomendasi: Ingin langsing? Singkirkan 5 makanan ini dari daftar menu dan Waspadai jenis karbohidrat yang satu ini bila tak ingin badan jadi cepat melar.
Sementara itu, ketika sejumlah peneliti mengukur distribusi lemak di dalam tubuh, ditemikan kesimpulan bahwa orang yang lemaknya menumpuk di bagian tengah badan punya sel darah putih lebih tinggi, dibanding orang yang memiliki lemak di paha dan bagian bawah tubuh.
//
Memperburuk penyakit jantung
Pada dasarnya sel darah putih punya peran sangat penting di dalam tubuh. Yaitu, sebagai respon kekebalan tubuh guna melindungi tubuh dari infeksi. Celakanya, bila kelebihan, sel darah putih juga dapat memicu radang yang memperburuk penyakit jantung dan pembuluh darah.
Peneliti dari QMUL`s William Harvey Research Institute, Profesor Feferica Marelli-Berg menyakini bahwa ditemukan hubungan yang erat antara makanan yang dikonsumsi, berat badan, dan peradangan berbahaya yang berisiko menyebabkan serangan jantung.