Mengandung dan melahirkan adalah fitrah bagi seorang perempuan. Wajar bila mereka akan merasa sempurna bila telah merasakannya.
Hal itu pula yang mungkin dirasakan oleh Riski Annisa Tamala (22). Bayi yang dia kandung kini telah lahir ke dunia.
Kebahagiannya bersama sang suami, Adriyanto (41) pun semakin menjadi-jadi lantaran ia berhasil melahirkan 4 bayi kembar yang kesemuanya berjenis kelamin perempuan. Masing-masing diberi nama, Chorina, Chorima, Chorisa, dan Chorida.
Tapi sayang, kebahagian meraka sontak berubah menjadi duka lantaran keempat buah hati mereka, satu per satu harus meninggal dunia. Satu di antara keempat bayinya, yakni Chorisa, meninggal saat perawatan medis.
//
Dilansir dari grid.id, bayi tersebut meninggal dalam ruang perawatan inkubator sekitar pukul 11 malam, Senin (21/11/2017). Setelah dibawa pulang, pihak keluarga langsung menguburkan jasad bayi malang tersebut.
Masih dalam suasa duka, selang dua hari kemudian, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa dua bayinya yang lain tak bisa bertahan hidup, yaitu Chorina dan Chorida. Pasalnya, kondisi jantung kedua bayi tersebut sangat lemah.
Kepada awak media, Annisa menceritakan bagaimana perjuangannya saat melahirkan keempat buah hatinya itu. Bahkan salah satu bayinya harus dilahirkan dengan susah payah lantaran posisinya melintang.
Setelah mendapati ketiga buah hatinya tak bisa bertahan hidup, ia pun berharap dokter dapat menyelamatkan Chorima. Namun sayang, harapannya tak bisa terwujud. Nyawa Chorima pun tak bisa diselamatkan setelah 13 hari berjuang di ruang inkubator.
Hal itu pula yang mungkin dirasakan oleh Riski Annisa Tamala (22). Bayi yang dia kandung kini telah lahir ke dunia.
Kebahagiannya bersama sang suami, Adriyanto (41) pun semakin menjadi-jadi lantaran ia berhasil melahirkan 4 bayi kembar yang kesemuanya berjenis kelamin perempuan. Masing-masing diberi nama, Chorina, Chorima, Chorisa, dan Chorida.
 |
| Bayi kembar 4 dalam perawatan medis (foto: tribunnews) |
Tapi sayang, kebahagian meraka sontak berubah menjadi duka lantaran keempat buah hati mereka, satu per satu harus meninggal dunia. Satu di antara keempat bayinya, yakni Chorisa, meninggal saat perawatan medis.
//
Dilansir dari grid.id, bayi tersebut meninggal dalam ruang perawatan inkubator sekitar pukul 11 malam, Senin (21/11/2017). Setelah dibawa pulang, pihak keluarga langsung menguburkan jasad bayi malang tersebut.
Masih dalam suasa duka, selang dua hari kemudian, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa dua bayinya yang lain tak bisa bertahan hidup, yaitu Chorina dan Chorida. Pasalnya, kondisi jantung kedua bayi tersebut sangat lemah.
Kepada awak media, Annisa menceritakan bagaimana perjuangannya saat melahirkan keempat buah hatinya itu. Bahkan salah satu bayinya harus dilahirkan dengan susah payah lantaran posisinya melintang.
Setelah mendapati ketiga buah hatinya tak bisa bertahan hidup, ia pun berharap dokter dapat menyelamatkan Chorima. Namun sayang, harapannya tak bisa terwujud. Nyawa Chorima pun tak bisa diselamatkan setelah 13 hari berjuang di ruang inkubator.
